PENDIDIKAN UNTUK KEJAYAAN BANGSA




 “Pada saatnya, kita bersama menikmati hidup di negeri gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja”
Pengantar
 
Kejayaan Nusantara. Untaian kata yang kini tertera dalam kenangan dan angan.  Menengok pada masa silam, menyeruak bayangan kemegahan.  Kapal-kapal penjelajah samudera atau Jung dari Kraton Majapahit, berbaris gagah menjalankan titah Sang Mahaprabu.  Menembus deru samudera, menaklukkan badai yang menderu, dengan jiwa perwira.  Mempersatukan berbagai pelosok negeri menjadi satu kesatuan politik yang megah, sekaligus membangun kerjasama politik dengan imperium besar lainnya.  Maka, jung-jung raksasa Majapahit itu berlayar sampai ke Cina, Keling, Parasi, Egypt, Samudera, Benggala, Makasar, Pahang, Kalantan (Kelantan), Bangka, Buwun, Beten. Tulangbawang, Sela, Pasay (Aceh), Parayaman, Nagara Dekan, Dinah, Andeles (Sumatera), Tego, Maloko (Melacca), Badan, Pego, Malangkabo (West Sumatera), Mekah (Arab), Buretet, Lawe, Saksak, Se(m)bawa, Bali, Jenggi, Sabini, Ngogan, Kanangen, Kumering, Simpang Tiga, Gumantung, Manumbi, Babu, Nyiri, Sapari, Patukangan, Surabaya, Lampung, Jambudipa, Seran, Gedah, Solot, Solodong, Indragiri, Tanjung Pura, Sakampung, Cempa, Baluk.  Djoko Nugroho dalam bukunya Majapahit Peradaban Maritim (2011), menyebutkan bahwa jumlah armada Jong Majapahit ketika itu mencapai 400 kapal. Bandingkan dengan armada kapal yang dimiliki VOC (Belanda), EIC, Spanyol, dan Portugis pada tahun sesudahnya (1674). Kalau kekuatan itu digabung, mereka yang menguasai India, Nusantara, Indocina, dan China hanya memiliki 124 kapal.[1]
 
Sebelumnya, Kraton Sriwijaya menjadi simbol kebesaran Nusantara.  Situs Wikipedia menggambarkan dinamika ekonomi kraton ini: “Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India.[13] Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan darivassal-vassal-nya di seluruh Asia Tenggara. Dengan berperan sebagai entreport atau pelabuhan utama di Asia Tenggara, dengan mendapatkan restu, persetujuan, dan perlindungan dari Kaisar China untuk dapat berdagang dengan Tiongkok, Sriwijaya senantiasa mengelola jejaring perdagangan bahari dan menguasai urat nadi pelayaran antara Tiongkok dan India.”
 
Selain penguasaan teknologi perkapalan dan kemajuan perdagangan, Nusantara masa lalu meninggalkan jejak keunggulan arsitektur semisal melalui keberadaan Candi Borobudur, yang dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra.  Candi yang sangat berat ini dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya.  Bagi kita yang hidup saat ini, sulit terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit. Borobudur juga mengadopsi Konsep Fraktal.  Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan.  Kita juga punya warisan keris yang mempergunakan bahan titanium, yang titik leburnya mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius, dengan keunggulan berupa sifat keras, kuat, ringan, tahan panas, dan juga tahan karat.
 
Namun, perjalanan waktu membuat semua cerita membanggakan itu kini menjadi sekadar kenangan.  Karena fakta terkininya, Indonesia sebagai kelanjutan Nusantara yang memiliki penduduk  230 juta, 17500 pulau, serta terdiri dari sekitar 300 suku dan 740 bahasa daerah, berada pada tingkatan yang jauh dari kemakmuran.   Sebagai bukti, mari kita simak data kuantitatif berikut.  Berdasar data IMF tahun 2011, PDB per kapita Indonesia sebesar $4,668 menempati peringkat 119 dari 181 negara yang disurvai. Qatar adalah negara dengan PDB perkapita tertinggi sebesar $102,891, disusul oleh Luxemburg ($84,829), Singapura ($59,939), dan Norwegia ($53,376). Sedangkan yang terendah adalah Republik Demokrasi Kongo diperingkat 181 dengan PDB per kapita $347.  Dari sisi tingkat kemiskinan, berdasarkan standar garis kemiskinan nasional (Rp 230.000 per orang per bulan), masih tercatat 13.33% penduduk di bawah garis kemiskinan. Jika yang digunakan adalah standar garis kemiskinan internasional (US$2 per orang per hari), angka kemiskinan membengkak menjadi 30%).  Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka di negeri ini, menurut data BPS per tanggal 6 Agustus 2011, adalah 6.56%.  Dari sisi pendidikan, berdasarkan data UNESCO, Rata-rata lama sekolah tertinggi adalah Amerika Serikat dengan 12 tahun, Indonesia adalah peringkat ke 66 dari 100 negara, yaitu 5 tahun, berarti rata-rata tidak tamat SD. Sedangkan peringkat terendah adalah negara Guinea-Bissau yaitu 0.8 tahun.  Dan dari sisi kesehatan – dengan indikator angka harapan hidup, merujuk pada CIA World Factbook (perkiraan 2011), Indonesia diperingkat 137 dengan angka 70.76 tahun.  Peringkat tertinggi adalah Monako dengan angka 89.73 tahun, sedangkan terendah adalah negara Swaziland di Afrika, peringkat 223 dengan angka harapan hidup yang hanya 31.88 tahun. [2]
Pertanyaan bagi kita saat ini, bisakah kenangan indah itu berubah menjadi kenyataan di masa depan?  Kita, sebagai anak bangsa pewaris Nusantara yang agung, terlebih yang di darahnya mengalir darah para leluhur besar dari masa lalu, mesti menjawab dengan tegas: BISA!  Tulisan ini, hendak membabarkan gagasan tentang bagaimana menciptakan kejayaan tersebut melalui gerakan pendidikan dan kebudayaan.

Pendidikan Penentu Kejayaan Bangsa
Pendidikan adalah faktor penentu runtuh dan jayanya sebuah bangsa. Tatkala pendidikan berjalan di rel yang salah, maka hasilnya adalah warga bangsa yang serba salah.  Sebaliknya, manakala pendidikan yang dinikmati anak bangsa benar-benar bermutu, akan lahir generasi yang siap membawa bangsa itu menuju kejayaannya.
  
Menimbang jarak antara realita dan idealita di negeri ini yang menganga demikian lebar, kita perlu berbenah secara mendasar.  Sembari tak lupa terus mengupayakan solusi pada saat ini, hal yang rasional adalah mempersiapkan generasi masa depan agar bisa lebih baik dari generasi saat ini.  Dan itu, hanya bisa dilakukan melalui sektor pendidikan.  Pendidikanlah yang menentukan kelak generasi penerus akan seperti apa dan bisa berbuat apa bagi bangsa ini.  
 
Sebuah bangsa menjadi jaya, karena tiga hal: berbudaya sesuai jatidiri, berdikari secara ekonomi, dan berdaulat secara politik.  Maka, kita perlu mengembangkan pendidikan yang bisa melahirkan faktor-faktor kejayaan tersebut.  Lebih jelasnya, kita perlu mengembangkan pendidikan sebagai proses untuk mewariskan/mengembangkan budaya bangsa, menciptakan keberdikarian ekonomi, dan menumbuhkan patriotisme/nasionalisme agar bangsa ini berdaulat secara politik.  Dalam bahasa lain, kita perlu mengembangkan pendidikan yang bisa menjadi tempat bagi anak-anak bangsa menemukan jatidirinya, mengembangkan diri hingga menggapai kemandirian sesuai cetak biru pribadinya, dan menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab. 
Dulu, Ki Hajar Dewantoro menetapkan visi, bahwa pendidikan di negeri ini mesti bisa melahirkan sosok manusia Indonesia dengan karakter berikut:
1)    Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
2)    Cinta kepada alam
3)    Cinta kepada Negara
4)    Cinta & hormat kepada Ibu – Bapak
5)    Cinta kepada bangsa dan kebudayaan
6)    Keterpanggilan untuk memajukan Negara sesuai dengan kemampuannya
7)    Memiliki kesadaran sebagai bagian integral dari keluarga dan masyarakat
8)    Patuh pada peraturan dan ketertiban
9)    Mengembangkan kepercayaan diri dan sikap saling menghormati atas dasar keadilan
10)  Rajin bekerja, kompeten dan jujur, baik dalam pikiran maupun tindakan. 
 
Apa yang digagaskan oleh Ki Hajar Dewantoro masih relevan dengan kebutuhan saat ini.  Saya hanya ingin mempertajamnya, dan menyegarkannya.  Menurut hemat saya, pendidikan yang kita kembangkan saat ini, semestinya bisa melahirkan anak-anak bangsa dengan kriteria/karakter berikut:
1.   Mengenal sejarah bangsanya sebagai bangsa yang memiliki peradaban tua, memiliki  jejak kejayaan, dan memiliki warisan budaya yang agung;
2.   Menghayati dan bangga pada budaya warisan leluhurnya sendiri, baik pada ranah spiritual, adat istiadat, kesenian, arsitektur, dan lainnya;
3.   Menguasai teknologi tinggi yang berwawasan lingkungan dan terintegrasi dengan spiritualitas;
4.   Mampu mempraktekkan budi pekerti luhur (lakutama) kepada semua titah urip;
5.   Memiliki kesadaran kebangsaan dan semangat Bhinneka Tunggal Ika;
6.   Mampu mengenali cetak biru pribadi, dan berkarya sesuai cetak biru itu;
7.   Memiliki kerendahhatian dan keterbukaan untuk menerima segala yang baik dari tradisi lain di seluruh penjuru dunia.
 
Dalam perspektif lain, pendidikan kita semestinya bisa melahirkan generasi yang mengambil peran sesuai konsep catur warna dengan proporsi berikut:
  •       Begawan yang waskita (1 %);
  •       Satrio Pinandhita (10 %);
  •       Pengusaha yang Patriotik ( 4 %);
  •       Teknokrat dan Pekerja yang Handal (85 %)
 
Argumen saya, sebuah negeri mesti memiliki para begawan yang memang hidupnya didedikasikan penuh pada dunia ilmu, tidak terkontaminasi oleh dinamika dan pasang surut politik dan ekonomi.  Angka 1 % adalah simbol untuk kriteria ketat bagi siapapun yang akan menjalankan peran ini.  Peran sebagai begawan hanya layak bagi orang-orang yang telah tergembleng panjang lewat disiplin spiritual yang serius, sehingga memenuhi kriteria sugih ngelmu, sugih bondo, lan sugih kuwoso.  Ini untuk menghindari munculnya model penjahat yang bertopeng tokoh spiritual/tokoh agama dan berkhianat pada kebenaran karena takluk pada kekuatan modal.  Maka, lewat pendidikan dasar dan menengah, semestinya sudah bisa diketahui, siapa saja yang memiliki kelayakan untuk menjalankan peran ini.  Dan itu tinggal dimatangkan lewat pendidikan tinggi.
Selanjutnya, kita butuh secara serius mencetak para pemimpin bangsa, para kesatria yang memiliki watak pandhita.  Kita sadari bahwa saat ini kita memang mengalami krisis pemimpin dan kepemimpinan; yang merebak adalah fenomena Petruk Dadi Ratu.  Sembari terus menerus mengkonsolidasi sistem demokrasi kita agar lebih sejalan dengan kebijaksanaan lokal, kita perlu merancang pendidikan yang memang berorientasi melahirkan para pemimpin yang berjiwa luhur, patriotik, dan dapat diandalkan.  
 
Lalu, kita juga perlu melahirkan para wirausahawan yang berjiwa patriotik dan bisa mentransformasi sumber daya alam negeri ini menjadi sumber kemakmuran bagi sebanyak mungkin warga bangsa.  Secara teoritis, minimal kita harus punya 2 % warga negara yang menjalankan peran sebagai wirausahawan.  Maka, angka 4 % akan membawa bangsa ini menjadi bangsa dengan kekuatan ekonomi yang layak diperhitungkan secara global.  
 
Dan selebihnya, warga bangsa ini harus bisa mengambil peran sebagai pekerja profesional di level implementasi di semua sektor perekonomian.  Tentu saja, nilai-budaya luhur dan etika profesional mesti tertanam kuat pada kalangan pekerja profesional ini agar kita bisa berkompetisi dengan negara-negara lain yang memiliki etos kerja sangat baik. 
 
Nah, pendidikanlah yang mestinya berperan membantu setiap orang hidup sesuai cetak biru pribadinya – yaitu mengenali apa potensi diri dan orientasi peran dalam kehidupan dan mengembangkan diri berdasarkan itu.  Sehingga, angka trial and error menjadi berkurang drastis dan tidak banyak anggaran terbuang untuk kesalahan mendidik yang hanya menghasilkan manusia salah peran dan tidak produktif.
 
Basis Nilai untuk Pendidikan Kita
Pendidikan, bukanlah sekadar proses memindah data dari pikiran/memori seorang guru kepada anak didiknya.  Tetapi ia adalah proses untuk membangun manusia seutuhnya.  Ya, pendidikan seharusnya ditujukan untuk menumbuhkan setiap potensi kemanusiaan, termasuk menghidupkan nilai-nilai luhur dalam diri dan kehidupan anak didik.
 
Berbicara tentang nilai-nilai luhur yang harus dihidupkan melalui proses pendidikan, kita memiliki khazanah yang demikian kaya.  Dari tradisi Jawa, kita misalnya memiliki nilai-nilai luhur sebagai berikut:
  •  Hamemayu Hayuning Bawono
  •  Welas Asih
  • Tepo Seliro
  •  Gotong Royong
  • Nrimo Ing Pandum
  • Sepi Ing Pamrih
  • Rame Ing Gawe
  •  Bhakti Marang Leluhur
Lebih jauh merujuk ke jaman Majapahit, kita menemukan nilai-nilai luhur sebagai berikut:
  • ‘Mitreka Satata” (Terus-menerus membina persahabatan yang positif, baik ke dalam kerajaan maupun dengan pihak luar)
  • ‘Kadigwijayan ira narendara ring praja” (Kejayaan raja itu terletak di hati rakyatnya – Raja akan jaya di hati masyarakat apabila sang raja berhasil mengisi hati rakyat menciptakan rasa aman dan sejahtera bagi bagi masyarakat)
  • Jnyana Wisesa Sudha” (pemimpin terutama raja harus menguasai ilmu pengetahuan suci)
  • Kaprahitaning Praja” (pemimpin harus memiliki rasa belas kasihan yang mendalam pada rakyat),
  • Kawiryan” (berani dengan tegas melakukan apa yang sudah diyakini benar, baik dan tepat)
  • Wibawa” (kualitas pribadi yang membuat orang lain menjadi segan dan bukan takut)
  • “Bhineka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangruwa(Berbeda-beda tetapi sejatinya satu, dan tak ada jalan kebenaran yang mendua) [3]
 
 
Nilai-nilai di atas hanya sekadar contoh nilai luhur yang semestinya ditumbuhkembangkan melalui pendidikan.  Tentunya, masih banyak nilai –nilai lain, termasuk dari tradisi di daerah lain di Indonesia.  Tugas para perancang kebijakan pendidikan, para pemikir pendidikan, dan para pendidik, adalah merumuskan nilai-nilai utama yang bisa ditempatkan sebagai jiwa dari pendidikan kita.
 
Setelah itu, baru kita bicara tentang metode pendidikan yang paling tepat untuk menghidupkan atau menumbuhkembangkan nilai dalam diri pribadi dan kehidupan anak didik.  Ki Hajar Dewantoro, memperkenalkan sistem among yang dipraktekkan di Perguruan Taman Siswa.  Sistem ini menempatkan sang guru sebagai sang pamomong, yang bertugus ngemong/momong/mengasuh anak didik karena memiliki pengalaman dan kepandaian lebih.  Ikatan dasar antara yang momong dan yang dimomong adalah kasih sayang.  Sistem among memberikan ciri jiwa merdeka. Jadi, mengajar dengan sistem among yang pertama harus ditumbuhkan adalah mengenalkan, menanamkan, dan mewujudkan jiwa merdeka. Dengan jiwa merdeka, kreativitas dn imajinasi siswa akan muncul dan kelak menjadi bekal membangun Indonesia. Oleh karena itu, sistem among mengharamkan hukuman disiplin dengan paksaan/kekerasan karena itu akan menghilangkan jiwa merdeka anak. Sistem Among dilaksanakan secara “tut wuri handayani”, bila perlu perilaku anak boleh dikoreksi (handayani) namun tetap dilaksanakan dengan kasih sayang.
 
Ki Hadjar Dewantara menyebutkan bahwa “Sang anak harus tumbuh menurut kodrat (natuurlijke groei) itulah perlu sekali untuk segala kemajuan (evolutie) dan harus dimerdekakan seluas-luasnya. Pendidikan yang beralaskan paksaan-hukuman-ketertiban (regering-tucht en orde) kita anggap memperkosa hidup kebatinan sang anak. Yang kita pakai sebagai alat pendidikan yaitu pemeliharaan dengan sebesar perhatian untuk mendapat tumbuhnya hidup anak, lahir dan batin menurut kodratnya sendiri. Itulah yang kita namakan Among Methode.”
 
Merujuk pada metodologi jaman kiwari, apa yang digagaskan dan dipraktekkan Ki Hajar Dewantoro, setara dengan pendidikan pembebasan yang disampaikan oleh Paolo Freire dan student centered learning ataupun experiential learning yang digagaskan para pemikir pendidikan jaman sekarang.  Freire menempatkan proses pendidikan sebagai sebuah proses dialogis. Ada komunikasi dua arah di sana – bahkan multi arah. Peran subyek dimainkan baik oleh guru maupun murid. Guru dan murid sama-sama berperan sebagai pencipta pengetahuan dan pemberi informasi, sekaligus juga sebagai penerima pengetahuan dan tujuan informasi. Sasaran proses komunikasi antara guru dan murid dalam sebuah proses pendidikan membebaskan, bukanlah untuk memindahkan apa yang diketahui dan diyakini sang guru kepada para murid. Sebaliknya, yang dilakukan adalah secara bersama menyusun kepingan pengetahuan, keyakinan dan pengalaman yang dimiliki baik guru maupun setiap murid, agar bisa diperoleh sebuah gambaran besar yang lebih utuh. Gambaran besar yang lebih utuh itu adalah hasil sumbangan semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan, dan disajikan juga kepada semua orang yang terlibat tersebut.
 
Peran seorang guru, dengan demikian, lebih sebagai seorang fasilitator atau pengarah, yang bertanggung jawab mengarahkan dan memfasilitasi agar proses belajar bisa menghampiri tujuan-tujuan yang juga disusun dan disepakati bersama. Alih-alih memanipulasi murid agar menerima apa yang diketahui dan diyakininya, seorang guru yang membebaskan mesti menempatkan diri sebagai pemicu dan pembuka jalan agar para murid bisa berpikir kritis, menilai sebuah kenyataan berdasarkan pengalaman, nilai dan pengetahuan yang telah mereka ketahui, dan kemudian menyampaikan pandangan atau pendapat secara bertanggung jawab.
 
Sementara itu, experiential learning methode, menegaskan bahwa agar anak didik bisa menghidupkan sebuah nilai, dan pada akhirnya, memiliki karakter yang baik, maka mereka tidak hanya perlu diberi tahu tentang nilai itu, tetapi harus diajak mengalami dan berefleksi tentang nilai itu.  Lebih jelasnya, metode ini adalah metode proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung.
 
Berdasar metode ini, pembelajaran akan bermakna tatkala anak didik berperan serta dalam melakukan kegiatan.  Setelah itu, mereka memandang kritis kegiatan tersebut.  Kemudian, mereka mendapatkan pemahaman serta menuangkannya dalam bentuk lisan atau tulisan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, Experiential Learning menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.
 
Pada experiential learning, langkah menantang bagi instruktur atau guru adalah memikirkan atau merancang aktifitas pengalaman belajar seperti apa yang harus terjadi pada diri peserta baik individu maupun kelompok.  Aktifitas pembelajaran harus (fardu ‘ain) berfokus pada peserta belajar (student-centered learning). Dengan demikian, apa yang harus kita lakukan, apa yang harus mereka lakukan, apa yang harus kita katakan atau sampaikan harus secara detail kita rancang dengan baik. Begitu pula dengan media dan alat bantu pembelajaran lain yang yang dibutuhkan juga harus benar-benar telah tersedia dan siap untuk digunakan.  Lewat berbagai kegiatan dan pengalaman itulah, diproyeksikan anak didik bisa memahami dan menghidupkan nilai-nilai luhur.
 
Secara lebih teknis, bisa dibabarkan, bahwa untuk menghidupkan nilai di kalangan anak didik, mereka harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang variatif: kegiatan diskusi, penelitian di lapangan, kegiatan seni budaya, kegiatan oleh raga, kegiatan meditasi/semedi, dan berbagai aktivitas lainnya, yang semuanya pasti memiliki dimensi penanaman dann penghidupan nilai.
 
Demikian gagasan awal yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.

MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL

SILAHKAN DOWNLOAD DI BAWAH INI

  1. MODUL A-Profesional PJOK SD
  2. MODUL B-Profesional  PJOK SD
  3. MODUL C-Profesional  PJOK SD
  4. MODUL D-Profesional  PJOK SD
  5. MODUL E-Profesional PJOK SD
  6. MODUL F-Profesional PJOK SD
  7. MODUL G-Profesional PJOK SD
  8. MODUL H-Profesional PJOK SD
  9. MODUL I-Profesional PJOK D
  10. MODUL J-Profesional PJOK SD

Silahkan mas Andri boleh koq di sebarkan ke yang lain nya..

MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD KELOMPOK KOMPETENSI PEDAGOGIK

SILAHKAN DOWNLOAD DI BAWAH INI :

KELOMPOK KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PEMBELAJAR PJOK SD

  1. MODUL A-Pedagogik PJOK
  2. MODUL B-Pedagogik PJOK
  3. MODUL C-Pedagogik  PJOK
  4. MODUL D-Pedagogik  PJOK
  5. MODUL E-Pedagogik PJOK
  6. MODUL F-Pedagogik PJOK
  7. MODUL G-Pedagogik PJOK
  8. MODUL H-Pedagogik PJOK
  9. MODUL I-Pedagogik PJOK
  10. MODUL J-Pedagogik PJOK

SELAMAT BELAJAR

 

HARTONO,NS GP PJOK

RESUME MODA DARING MENTOR KELAS B PJOK SEMARANG

Bapak ibu peserta diklat Instruktur Guru Pembelajar PJOK kelas B semarang gelombang 2 yang bersal dari Kab.purbalingga dan Kab.Purworejo karena server moodle dalam masalah untuk belajar menjadi mentor kita   bisa pelajari resume bentuk pdf berikut ini SILAHKAN DOWNLOAD DI BAWAH INI baik SEBAGAI PESERTA DAN SEBAGAI MENTOR monggo :

  1.  RESUME MENTOR GP DARING
  2. RESUME PESERTA GP DARING

saran dari saya bukalah moodle pada jam setengah 5 sore dan sesudah makan sahur inysa Allah lancar.

MOHON MAAF ATAS KETIDAK NYAMANAN PELAYANAN PEMBELAJARAN DARING,, TAPI JANGAN BERKECIL HATI DAN PUTUS ASA DENGAN SEMANGAT YANG TINGGI UNTUK MENJADI SEORANG GURU PEMBELAJAR MAKA BAPAK IBU AKAN BISA MENGUASAI MODA DARING INI,,SELAMAT BELAJAR..

BUKU PANDUAN RESMI BISA DI DOWNLOAD DI BAWAH INI:

1.Buku Manual Pengampu dan Mentor

2.Buku Manual Peserta

 

HARTONO,S.Pd

MENJAUHI PRAKTIK RIBA

Tepat tanggal 30 juli kemarin saya keluar dari Koprasi KPRI yang bergerak di bidang Simpan pinjam.karena bagi saya praktik utang piutang yang di kenakan tambahan bunga atau jasa itu termasuk riba.. Allah menghalalkan Jual beli dan mengharamkan riba. bahkan dalam hadits di sebukkat riba termasuk dosa besar. bagi saya dosa itu menyengsarakan di dunia apa lagi di akhirat nanti.
mungkian jalan yang saya tempuh ini agak ekstrim juga kalau di lihat pada zaman ini yang sudah terbiasa dengan praktik utang piutang yang ada bungan nya, beli mobil pake lesing beli rumah pake KPR.tapi ketika bulan puasa kemarin koq tiba tiba jadi mulai mempelajari bab Riba ini dan kayak ada dorongan untuk segera meninggalkan praktik ribawi yang sudah saya lakukan, punya kredit pinjaman di BPD sama koprasi pegawai.. akhirnya tanggal 30 juli kemarin bertepatan dengan hari ulang tahun anak ku,saya beranikan menulis surat pengunduran diri dari anggota koprasi untuk melunasi hutang ku di sana dengan uang simpanan pokok dan simpanan wajib selama tujuh tahun,alhamdulilah hutang lunas ada sisanya juga 3 juta… lumayan buat tabungan
hati rasanya udah mulai lapang ketika hutang sudah berkurang.tunggal melunasi hutang ribawi di BPD yang ternyata sistem bunganya anuitas.. busyet sangat mendzolimi saya,, pokok ny gak habis habis karena yang kita angsur lebih besar angsuran bunganya di awal dari pada pokok nya. ampun dah. nauzdubilah kalo musti terjerumus hutang bank lagi.. semoga Allah membantuku untuk melunasi hutang riba ini

Kenapa koq saya gelisah padahal saya gak memakan ribannga.. perlu kita tahu Allah melaknat pemakan riba,yang memberi riba ya nasabah ini dan pencatat serta saksi. bukan nya takut masuk neraka.. tp nyatanya udah kayak di neraka aja sekarang kalo masih punya hutang yang gak habis habis…jadi dosanya gak usah di rasakan jauh jauh nanti di akhirat sekarang pun udah berasa..semoga Allah selalu merahmati ku.amin

selanjutnya setelah terbebas dari ribawi… semoga nanti Allah menunjukana jalan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan ku… yah semoga nanti punya rumah punya mobil tanpa hutang amin

demikian tulisan saya ini yang mutar muter..soalnya pake Hp.tapi semoga pengalaman saya ini bisa memberi inspirasi kepada pembaca semua untuk sadar riba sangat dekat di sekitar kita.. kalau mau mempelajari dalil riba dan muamalah riba silahkan gooling sendiri..

hartonoxy

Renungan: disinilah letak penderitaanmu di dunia, karena dirimu cari sih…

Sahabat yang saya kasihi,

Salam untuk seluruh saudara saya,  Gusti Dalem dalam diri manusia, juga dalem langit dan bumi.   Wahai pemilik lautan cahaya, limpahkan cahayaMu pada seluruh saudara dalem.

Saya sudah menemui beribu-ribu konseling tatap muka dan semua penderitaan yang terungkap dalam konseling sesungguhnya sederhana.   Namun rasanya manusia modern sulit melepaskannya, kecuali sudah mulai muncul kesadarannya.

Ini banyak sekali terjadi, seseorang yang sudah dikaruniai anak namun selalu saja kecewa.  Kenapa?  Karena ternyata keinginannya untuk memperoleh anak laki-laki tidak kunjung datang.  Akhirnya setelah dikaruniai 3 anak perempuan dan semuanya sudah kuliah, SMA, dan SMP, namun dia tetap saja berambisi untuk mendapatkan anak laki-laki.  Saking berkeinginan, maka cara apapun ditempuh.  Keinginan yang menggebu tentu “getaran” atau vibrasinya sungguh merusak.  Namun Tuhan mengabulkan, dan akhirnya terlahirlah anak laki-laki ini.

Sejak dalam kandungan, anak ini diharap-harap, dan terlahir dengan sangat dimanja.  Dan ketika anak ini tumbuh SD, SMP dan seterusnya.  Ternyata anak ini berbeda dengan ketiga kakaknya.  Secara umum penurut, baik, namun ternyata muncul kebandelannya seperti terlibat narkoba, mencuri.

Secara ilmu dunia,  menanamkan pola pikir, mindset, perialku yang baik maka demikian juga si anak.  Apa pikiran orangtuanya ketika mendidiknya sejak kandungan, itulah masa depan anaknya.

Ini ternyata meleset, si anak bener bener jadi ujian luarbiasa.  Orangtua yang tadinya kaya, harta berlimpah,  dengan nakalnya si anak yang diluar dugaan.  Semuanya habis, dan ibunya pun meninggal menahan penderitaan batin melihat anaknya ini.  Akhirnya disusul Bapaknya pun meninggal dunia.

Pengusaha yang karena kerja kerasnya, menggambarkan dirinya dalam perilaku adalah sukses, ternyata tidak disangka-disangka.  Tidak pernah diminta,  dia sukses dengan sendirinya.  Padahal gak ada dalam list impian untuk punya usaha berkembang, karyawan banyak, dan harta banyak.

Atau sebut saja seorang pegawai negri, yang tidak menyangka pergerakkannya mencari rejeki lain, dan membantu temannya ternyata dibanjiri order supplai barang.  Akhirnya hartanya bermilyar-milyar, tidak pernah diinginkan atau dalam list impiannya.  Semakin tidak diinginkan, lho kok order makin membanjir dan harta semakin banyak.

Mulailah dia bermain pikiran bagaimana expansi lagi bisnis lain, agar hartanya makin bertambah.   Mulai force, nafsu berlebih,  pikirannya mulai memasuki ruang waktu kedepan yang wilayah itu adalah milik Tuhan.

Expansi bisnis lain ini pun berjalan, namun ternyata kok bisa kejadiannya diluar analisa, perencanaan, data.   Semua kok bisa meleset, dan akhirnya hutang pun mulai berdatangan dan semakin menumpuk.

Awalnya berlimpahan yang tidak diinginkan, namun ketika diinginkan kini malah menjadikan penderitaan yang sangat menyakitkan.

Seseorang yang mau berumah tangga, karena kini dalam kehidupan modern.  Dengan tampilan dirinya yang menarik, akhirnya menginginkan mendapat pasangan yang kaya, kumis kayak gini, wajah kayak gini, bentuk badan kayak gitu,  dan sebagainya.  Image (gambaran impian diatas) + Action pun dilakukan sehari-hari dan terjadilah output.    Semua  memang gak pernah kebetulan, dan Tuhan Maha Mengabulkan apapun Image + Action, dan jadilah output.

Berpacaranlah dia dengan semua spek diatas…..tongkrongan sama, juga kekayaannya.

Akhirnya terpilih yang paling keren semua ‘IMAGE” impiannya.

Dan ternyata dalam mengarungi biduk rumah tangganya,  dia mengalami neraka dunia yang selalu ditutupinya baik kepada keluarga, dan teman-temannya.  Hingga akhirnya berpisah, dan banyak yang kemudian bertemu pasangan baru berumah tangga yang membahagiakan padahal saat itu dia gak mencari bahkan tidakmenginginkannya.

Begitu banyak kasus kehidupan yang intinya sama, kenapa selalu muncul ujian dan penderitaan ketika menginginkan sesuatu secara berlebihan.

Inilah kehidupan,  tempat bermain, taman bermain.   Siapa yang bermain baik mengikuti hukum semesta, hukum sunatullah, ya outputnya bahagia.  Ibarat team bermain bola, semua orang punya peranan masing-masing, dan mencapai satu tujuan yaitu output pencapaian.  Namun bagaimana pencapaian itu, bermain dengan baik, bermain cantik tidak terkena kartu kuning apalagi kartu merah yang bikin penderitaan luarbiasa.

Tuhan semesta alam sudah mengatur sebaik-baiknya pengaturan.  Tanpa menginginkan berlebihan apapun yang belum terjadi,  DiIA dengan sistemnya telah mencukupi apapun kebutuhan manusia.  Kebutuhan yang terwujud dari perilaku hariannya,  bahkan manusia tidak pernah kepikiran untuk meminta setiap kebutuhan yang muncul setiap menit, jam, sehari-hari.  Manusia hanya bergerak, beraktivitas, dan Tuhan pun menyertainya,   semua tidak pernah kebetulan.    Bahkan keinginan berlebihan (impian) pun juga dikabulkannya seperti cerita diatas,  ribuan kisah serupa yang berimbas kepada outpun penderitaan.

Ujian manusia adalah apapun yang diinginkan di dunia ini.

Karena apapun keinginan dan semakin berlebihan untuk meraihnya, maka vibrasi (getaran pun) akan mengikuti.

Getaran keinginan berlebihan, ibarat orang memasak apapun, ternyata makanannya berimbas.  Bisa jadi enak, atau bahkan basi dalam hitungan jam atau bahkan jadi gak enak.

Yang menginginkan berlebih,  pasangan yang keren, kelak ujiannya adalah pasangannya.

Yang menginginkan berlebih, uang banyak, kelak ujiannya adaah uang itu sendiri.

Yang menginginkan karir melangit, kelak karirnya itu yang jadi ujian hidupnya.

Dan sebagainya.

Semua tidak ada yang salah,   hanya pilihan hidup.

Siapa yang bermain cantik, tentu tujuan juga tercapai dengan sendirinya, tanpa kena kartu kuning, apalagi kartu merah.

Ibarat orang makan, gak usah menginginkan kenyang….. nanti malah jadi stress, dan penyakit.

Bergerak saja, makan di manapaun yang membuatmu bahagia lahir batin,  srek, plong, kebahagiaan di dalam hati.

Maka kenyang akan mengikuti.   Bahkan kenyang yang membahagiakan, bukan kenyang yang menyakitkan.

Namun kalau dirimu sudah makan banyak namun gak kenyang-kenyang,  coba sadarkan dirimu ya…

Jangan-jangan kamu cacingan…..Jangan-jangan kamu tidak sendiri memakan makanan, masih banyak keluargamu di perutmu.

Keren kok cacingan.

Uang, harta, karir, sukses itu datang dengan sendirinya, tanpa diinginkan.  Semua mengikuti dengan sendirinya sesuai gerak perilaku, cara kita professional melayani tugas kehidupan sehari-hari.

Hanya bergerak, menyenangkan, do the best dalam perilaku.  Gambaran perilakumu adalah masa depanmu sendiri.

Terjadi dengan sendirinya.

Salam mbejos,

mas kris

mas kris

MENGGAPAI FITRAH, ZONE ZERO, DAN SUMBER SEGALA SUMBER ENERGI….

Salam sahabatku yang selalu tercerahkan,

Agama saya mengajarkan apapun pemikiran, perilaku, perbuatan semuanya bersandar kepada Allah SWT, memohon rahmat di sisiNya. Diajarkanlah selama kurun waktu 13 tahun sebelum diperkenalkan ibadah yang lain, yaitu AKHLAK yang BAIK, POSITIF, SHOLEH.

Ternyata kita ketahui sekarang sesuai rumusan sains, hukum alam, bahwa AKHLAK positif akan menarik semua pergaulan, kehidupan, pertemanan, hingga kejadian juga positif. (Hukum Tarik Menarik dan Resonansi)

Allah SWT, yang telah dikaji dan dicari oleh semua ilmuwan sains pun tidak diketemukan. Semua bentuk penciptaan diketemukan oleh sains dalam partikel dan energi. Dan terus menerus dicari bentuk terkecil, terus saja tiada habisnya selalu saja ada energi. Namun semakin kedalam, kerapatan energinya semakin merenggang.

Sang pencipta dengan yang diciptakan pasti berbeda, tidak pernah serupa. Ibarat nonton film bioskop, yang tampak selalu berubah-ubah adalah ilusi kejadian, peran aktornya, emosinya, satu kejadian demi kejadian terus dinamis berganti-ganti, tidak pernah sama. Itulah ciptaan, selalu berganti-ganti tidak pernah sama. Hari pun selalu berganti, bergerak dinamis.

Namun yang sama dalam film bioskop adalah LAYARNYA. Layar selalu tetap, tidak pernah berubah. Dalam pemahaman spiritual, itulah dia, Tuhan Sang Pencipta yang satu, tidak pernah berubah dari masa ke masa.

Sesuatu yang tidak berupa, tidak berbentuk, tidak berenergi, tidak bercahaya, melompong gak ada apa-apanya, pasti berbeda dengan yang ada rupanya walaupun tidak ada rupanya namun berenergi, bercahaya, berbentuk.

Membedah unsur terkecil bentuk kehidupan selalu saja ada energi, dan semakin kedalam, kerapatan energinya semakin berkurang, semakin hampa. Semakin hampa maka akan semakin menyejukkan.

Inilah bentuk manusia yang mau beribadah, menjaga akhlak, memahami esensi Ramadhan untuk mengendalikan hawa nafsu bahkan menjauhkan serta melepaskan dengan ibadah tafakur, penyucian diri, dan membaca ayat suci. Maka kerapatan energinya akan semakin berkurang, dan semakin hampa jauh dari energi nafsu. Mereka yang mensucikan dirinya bagaikan seperti malaikat yang konon tercipta dari cahaya, artinya kerapatan energinya semakin renggang. Semakin renggang maka semakin menyejukkan. Terasa sekali dari jarak berapa meter, memancarkan hawa kesejukan. Tidak salah, nabinya orang Islam selalu memancarkan kesejukan walaupun jaraknya ratusan meter.

Allah SWT, Tuhan yang maha esa, adalah layar kehidupan, Zat tidak berupa, tidak berbentuk, tidak berenergi, tidak bercahaya, melompong yang menghidupi apapun bentuk kehidupan.

Dia dibalik semua wujud bentuk kehidupan, dan mahluknya mengontrak dibalik wujud bentuk kehidupan. Zat menghidupi yang gak ada apa-apanya, sepercik RuhNya dalam badan yang menghidupi. Ilmuwan terus mencarii terus menerus unsur terkecil badan, maka tidak akan pernah ketemu ketiadan Ruh ini.

Dalam sains Quantum yang baru ketemu akhir-akhir ini, konon di balik bentuk kehidupan ada BLACK HOLE menuju ruang ketiadaan tersebut. Dalam tubuh berarti ada blackhole menuju ruang ketiadaan, yang masuknya melalui JEDA, TUMA’NINAH, BERHENTI SESAAT.

Ruang yang gak ada apa-apanya, tidak ada bentuk, rupa, warna, cahaya, energi, bahkan suara, didalam tubuh, menghidupi tubuh dan akan tembus kepada ruang maha besar.

Sesuatu (Zat) yang tiada apa-apanya memang tidak akan pernah ketemu dengan panca indera maupun sains sekalipun. Yang bisa diketemukan adalah energi, bentuk ciptaanNya dan ini bisa dirasakan oleh otak kanan yang intuitif.

Konon dalam sains Quantum yang diketemukan oleh manusia baru-baru ini, ada sumber segala sumber energi di semesta. Namun sains tidak pernah ketemu apa yang diceritakan oleh ayat suci, bahwa ada mahluk tak nampak selain manusia, yang juga berbahan dasar energi. Mereka tidak percaya adanya Iblis, Syaithon, jin dan bla-bla-bla dimensi kegelapan. Tahyul.

Menurut spiritual agama yang benturan dengan pemikiran sains, bahwa ciptaan Tuhan yang bermula dari sumber segala sumber energi itu BERPASANGAN, selalu ada 2 (dua). Makanya semesta ada siang ada malam, ada laki ada perempuan, ada positif ada negatif, ada baik ada buruk, ada kaya ada miskin, ada banyak ada sedikit dan seterusnya.

Jadi ada 2 (dua) sumber segala sumber energi, yaitu sumber segala sumber energi baik/positif/sholeh, dan satunya lagi yang negatif (sombong/pamer/unjuk kelebihan gigi)

Konon awalnya yang diciptakan lebih dulu adalah sumber segala sumber energi yang negatif, disebut Iblis, biar mudah “kali menamakannya. Lalu yang baik disebut malaikat, keren namanya.

Keduanya selalu ada di tiap bentuk kehidupan, konon dalam diri manusia juga ada kedua sumber energi ini. Spiritual agama menamakannya QORIN, pendamping, yang baik adalah malaikat dan yang negatif (somse) adalah iblis, seyeeeem.

Keduanya ada karena pemikiran manusia itu sendiri kadang baik (positif), kadang negatif.

Karena gelombang pikiran itu seperti magnet, maka tertariklah energi dari sumber yang baik juga yang buruk.

Kalau manusianya selalu berpikir negatif maka tersedotlah sumber energi negatif (somse) yang namanya seyem jin/syaithon/ilblis. Semakin negatif, maka carut marutlah kehidupan, angkara murka, perpecahan, pertempuran, saling menyakiti satu sama lain. Hancurlah dunia.

Istilah agama, kalau Qorin yang seyem itu lebih banyak jumlahnya karena pemikiran yang negatif, maka malaikatnya pun menjauh.

Dan ketika manusia berusaha berpikir positif, namun selalu saja terhalangi karena dibisik-bisiki oleh pemikirannya sendiri yang sudah tersedot energi negatif dari sumber energi negatif.

Manusia harus mengalahkan sisi negatifnya, sisi jin/syaithon/bilisnya yang selalu emosi, marah-marah, jengkel, dendam, ambisi, hawa nafsu, dan yang paling seyem adalah angkuh serta sombong.

AKSES SUMBER SEGALA SUMBER ENERGI

Orang zaman dulu, nenek moyang kita sudah tahu hal ini, maka seringkali mereka mengakses sumber segala sumber energi ini. Ketika mereka ibadah positif, membaca ayat suci dengan niat karena Allah, maka terakseslah sumber segala sumber energi yang sholeh/positif.

Sehingga perilakunya tawadhu, rendah hati, akhlak baik, dan seterusnya

Dan ketika mendoakan (meruqyah) sesamanya karena penyakit, gangguan energi, maka terjadilah hal aneh seperti trance, kesurupan, dan mengamuk seperti seolah bukan dia. Siapa itu? Konon itulah mahluk yang benergi negatif yang tersedot karena cara berpikir yang sellau negatif.

Ternyata dalam saians Quantum juga ketemu baru-baru ini, bahwa memang ada sumber segala sumber energi tersebut. Namun mereka tidak membedakan klasifikasi ini.

Nenek moyang kita dulu ahli mengakses sumber energi ini. Kalau mengakses sumbe energi yang sholeh/positif, maka ya biasa saja, rendah hati, gak bisa dimunculkan dalam atraksi.

Nah, kalau akses sumber segala sumber energi si SOMSE ini, maka bisa buat unjuk gigi, senyum sana senyum sini, maksudnya bisa buat petantang petenteng atraksi kekuatan, dan lain-lain.

Karena bisikan yang menjanjikan untuk duniawi supaya hebat, dahsyat, terkenal, ngetop, bisnis laris maris, pokoknya serba dahsyat, maka tanpa sadar terakseslah sumber segala sumber energi si SOMSE ini. Dulu seringkali dipakai untuk mengisi / download ke senjata, pusaka, tulisan, bisnis, rumah, toko supaya laris, bahkan untuk pengobatan luarbiasa sekali.

Sementara yang sumber energi sholeh, ini pun bisa, namun serinjgkali tidak berjalan. Toko kadang tidak laris, tender kadang kalah, gak bisa dipamerkan untuk atraksi kekuatan. Karena sifatnya selalu PATUH KEPADA ATURAN TUHAN / SEMESTA. Gak bisa dipaksakan.

Karena tidak bisa dilihat, memang sulit membedakan dengan ke dua mata phisik. Namun terlihat dari bentuk wujudnya, emosinya, peirlakunya.

Yang somse ini ya senengnya pamer, atraksi, unjuk gigi, unjuk kekuatan, dan terkesan bombastis buat penglarisan dahsyat, buat pengobatan hingga terkenal manca negara. Memaksakan untuk sembuh.

Sementara yang sholeh, ini rendah hati, hamba yang serba merendah, gak pamer, gak bisa atraksi, dan memang gak bisa buat unjuk gigi. Kaya tapi rendah hati, tidak memunculkan kesombongannya. Berilmu namun rendah hati, dan sebagainya.

Kedua perbedaan inilah yang sejak dulu sampai sekarang ya begitu begitu saja terjadi, selalu ada dua kubu yang berbeda dari pola perilakunya.

Karena manusia senang yang serba hebat, maka gelombang otaknya akan terkoneksi dengan sumber segala sumber yang somse. Dan bila tahu caranya, maka dapat MEN-DOWNLOAD, transfer, koneksi dengan kekuatan di sumber energi ini. Kuat, tahan tembak, tiba-tiba jadi ahli beladiri, kata orang dulu namanya ILMU KEHADIRAN.

Saya seiring lihat para pendoa, peruqyah yang menggunakan ayat suci (syari’i), mendoakan orang yang kena masalah ternyata kelojotan, kejang-kejang, lalu seperti binatang, seperti bukan dia. Namun kadangkala keluar ocehan yang menantang, duh sombongnya, untuk adu kekuatan. Ternyata banyak juga para pendoa yang sudah mengeluarkan akses sholehnya namun kalah lari terbirit-birit. Ternyata dalam tubuh pasien yang didoakan, ada energi lebih kuat. Inilah akses dari sumber energi SOMBONG. Level ini yang paling kuat.

Kebetulan saya sering melihat ribuan kasus dari mereka yang pernah berobat ke klenik, perdukunan yang tampak modern berdasi, ternyata sembuh, namun beberapa bulan kemudian kambuh lagi padahal sudah habis berjuta-juta. Kemudian mereka ke spiritual agama syari’i dan didoakan. Ternyata mereka kelojotan, kejang-kejang, trance, dan mengaku dimasukkan oleh para dukun itu. Itulah energi dari sumber segala sumber energi yang somse yamg diakses.

Kebetulan sering kedatangan ratusan mereka yang minta dibersihkan karena dulu pernah sakti, punya tendengan geledek kayak bruce-lee, pernah dahsyat atraksinya, pernah jadi dukun, pernah jadi master terapi akses energi. Dulu dalam setiap pelatihan, tampak sekali ketika session terapi, banyak yang muntah-muntah kelojotan. Rupanya mereka pernah ke orang pintar dan diberi air putih, didoakan atau pernah minta penglarisan, supaya dapat jodoh, naik pangkat dan lain-lain.

Ternyata efeknya kemudian hari jadi sakit-sakitan. Logikanya akses energi gak imbang dalam proton dan elektron di badan. Sehingga kelistrikan tubuh jadi terganggu.

JANGAN PERNAH AKSES ENERGI SEMBARANGAN

Saya dulu tidak memahami mengenai sumber energi ini, dan senang sekali dengan dunia metafisik. Sehingga suatu saat, saya diberi saran nasehat dan teguran lembut dari seseorang guru zikir dari pesantren tebu ireng. Beliau bilang, badan saya harus dibersihkan sesering mungkin.

Saya akui dulu dengan energi kesaktian, akses energi ini awalnya memang hebat, sehat, dan bisnis luarbiasa. Namun kok saya makin banyak esmosi, banyak maksiat, jadi senang yang aneh-aneh, melihat bentuk serem-serem, dan penyakitan yang tidak sembuh juga dengan ilmu apapun, rejeki kok jadi amburadul, sana sini jadi mulai banyak kesemrawutan. Yang pasti emosi meyuyu.

Akhirnya saya ikut pembersihan, dan ternyata saya baru tahu, ternyata badan saya penuh dengan energi yang seyem-seyem. Pantas saja, saya kalo ngamuk tak terbendung, pintu bisa jebol, batu bisa hancur, besi seperti kapas.

Selama 7 tahun sejak tahun 2000 saya rutin pembersihan dalam majelis zikir, dan selama itu, wah banyak yang aneh-aneh, muntah-muntah, dan syukur deh semua sudah berlalu. Gak ada lagi yang seyem-seyem. Tobat deh, gak lagi.

Kedua level sumber energi ini memang tidak bisa dilihat dengan mata jasmani, namun bisa dilihat dengan mata hati.

Anak indigo yang bocor penglihatannya dulu sering ketakutan melihat saya, katanya ada apanya lah. Saya hanya tertawa….. merasa hebat karena banyak energinya. sok.com

Melihat dari ribuan kasus mereka yang tersadarkan dan jadi “ngeh”, jangan main-main dengan akses energi yang tidak “ngerti”, kecuali tajam mata hatinya, bisa menyaksikan dan tajam rasanya.

Cukuplah dengan berpikir positif, akhlak baik, mental attitude positif, perilaku positif, dan yang terpenting adalah jauhkan dari hawa nafsu.

Pemikiran sholeh, ikhlas, taat kepadaNya, akan terkoneksi dengan sumber segala sumber energi baik (sholeh). Namun sebaliknya ingin memaksakan hebat, atraksi, terkenal, akhirnya emosi sombong, maka akan terkoneksi dan mengakses sumber segala sumber energi “somse”.

Semua pilihan.

Namun yang kepingin mengenal Spirit (ruh yang menghidupi) percikanNya yang tiada apa-apa dalam tubuh, maka sebaiknya lepaskan apapun yang emosi, berhawa nafsu, memaksakan, ambisi, dan kesombongan karena menjadikan kerapatan energi bertambah.

Semakin rendah hati, melepaskan hawa nafsu, menjadi hamba yang tidak merasa ada apa-apanya di hadapan Tuhan, sholeh, taat kepadaNya, maka menjadikan kerapatan energi berkurang.

Semakin berkurang, llenyap, maka akan memancarkan kesejukan di sekelilingnya dan akhirnya ketemulah dengan BLAKCHOLE di tubuh yang menuju SEMESTA.

Kerapatan energi yang renggang, dan semakin renggang akan resonansi ketemu dengan dimensi yang sama, tiada.

Salam hormat,

mas kris

The Power of Pasrah…. Living in Harmony

Sahabatku yang selalu tercerahkan,

Hukum Semesta selalu menganut keseimbangan dengan sendirinya.    Ketika  suatu daerah ada kekeringan luarbiasa, pasti ada di tempat lain yang kebanjiran.     Ketika ada di tempat lain yang kaya mendadak, maka ada yang miskin mendadak di tempat lain.   Ketika  ada yang gembira luarbiasa, ada juga yang sedih luarbiasa.   Ada yang kaya, pasti ada yang miskin.  Semua selalu berpasangan.

Ternyata komposisi energy pun berpasangan, ada + (plus) dan ada yang (-) minus, serta keseimbangan keduanya (netral).    Atau di ilmu fisika disebut Proton, Elektron dan Neutron.   Sains sudah sepakat bahwa  unsur terkecil adalah sel yang ditengahnya ada inti dan dikelilingi (berpusar / thowaf) proton, electron dan neutron.  Ketika Sains Quantum menggali lagi yang terkecil dari inti, ternyata hanya ruang melompong dan selalu saja ada dimensi lain disana, tiada habisnya selalu ada ruang.   Tiada akan pernah habis,  semakin manusia berpikir maka akan selalu saja ada energy dan partikel terkecil.

Karena semua terbentuk dari energy dan partikel dalam sudut sains, maka sama saja kita berada dalam lautan energy yang luarbiasa luas.  Seperti bola kehidupan yang isinya energy dan partikel dengan jumlah yang tetap sejak awal (hukum kekekalan energy).  Ketetapan inilah yang disebut dalam nilai spiritual bahwa Tuhan telah kekal menetapkan jatah, nikmat kepada semua mahluknya.   Sebutan Tuhan yang tidak akan pernah dijangkau dalam Sains hingga kini.   Tuhan tidak menyerupai yang diciptakan (energy dan partikel).

Apa yang tampak dalam ukuran terkecil yang disebut  “ada”  tentu beda dengan “ketiadaan”.  Ketiadaan  dibalik semua wujud  ada – nampak.    Penghubung antara ruang “ada” dan “ketiadaan” itu adalah lubang semesta (blackhole).  Yang konon, siapapun masuk ke blackhole akan berpindah ruang dan waktu.  Seperti kejadian baru lalu di daerah Jawa Tengah,  sebuah truk dan bis masuk ruang blackhole, ketika naik tanjakan sebuah jalan, namun tiba-tiba berpindah di sebuah hutan lebat dikelilingi oleh hutan.  Akhirnya perlu waktu untuk menebang pohon agar bisa keluar dari hutan tersebut.  Atau dalam kisah agama, ada sekelompok pemuda beriman melarikan diri bersembunyi di  gua, lalu tertidur, dan ketika terbangun sudah berada di masa mendatang.  Atau kisah nabi, yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam semalam.  Rahasia yang tidak pernah bisa dijangkau,  mengacak, randomitas.

Random, acak inilah hukumNya, terserah Dia dibalik wujud semesta ini mau memberikan harta kaya raya mendadak atau miskin mendadak juga pertolongan mendadak bagi mereka yang selalu yakin bahkan haqqul yakin kepada Dia dibalik wujud ini.

Bola kehidupan dengan jumlah energy yang kekal diatur oleh Tuhan dengan hukum keteraturan.  Berbuat baik akan dibalas kebaikan I(sebak akibat),  begitu juga sebaliknya.  Setelah bekerja menunaikan kewajiban, akhirnya mendapat upah (haknya).   Membeli mobil, rumah setelah bekerja semangat sesuai  niat tersebut.

Kita  berada di lautan energy, dari semua yang ada pada badan, organ tubuh, pikiran/jiwa  dengan “spirit / ruh” yang merupakan ketiadaan menghidupi wujud  badan dan pikiran/jiwa.   Komposisi energy harus seimbang kalau tidak maka kehidupan menjadi penderitaan.

Tubuh kurang gizi maka perlu ditambah gizi.  Kurang Calsium maka perlu ditambah Calsium,  kurang apapun harus ditambah.  Demikian juga sebaliknya bila berlebihan maka harus dikurangi.   Seperti apa kata nilai agama,  apapun yang dilakukan janganlah berlebihan.  Ini tergambar dari cara ibadah sholatnya orang Islam, ada pergerakan dinamis, ada pula harus tenang, tuma’ninah, dan ada pula tafakur – hening setelah seharian bergerak dimanis.

Semua harus seimbang, balance, harmoni, atau kalau tidak tatanan energy akan membuatnya kehidupan jadi menderita.

Semua pengobatan medis , non medis, maupun alternative / terapi adalah mencari penyebab ketidakseimbangan dari gizi, ataupun yang lain yaitu emosi.

Keharmonian, keseimbangan berada di tengah antara proton (plus) dan electron (minus), bisa disebut perumpamaan berada pada titik NETRAL.  Lahirlah konsep Yin-Yang di sebuah lingkaran, di tengah-tengahnya ada lubang (titik nol).   Keseimbangan berada di di tengah, itulah POWER yang merupakan titik keseimbangan diantara keduanya.

Titik keseimbangan yang  merupakan inti sel kehidupan, dan semakin seimbang maka inti sel kehidupan akan terbuka BLACKHOLE-nya, menuju Ruang Ketiadaan.  Maka disebut TITIK NOL.   Seimbang pada sebuah titik kehidupan, maka dimensi ketiadaanNYA akan mengambil alih keseimbangan tersebut, mengatur dan memeliharanya.

Keseimbangan hanya terjadi bila berpola pikir IKHLAS dan PASRAH TOTAL,  The Power of Pasrah adalah kekuatan TITIK NOL.

Kita berada pada samudera lautan energy quantum, lautan rejeki, lautan kesehatan, lautan kemakmuran, lautan kebahagiaan dan lain-lain.  Semua adalah lautan energy dan partikel.  Lautan Nur Illahi.

Bayangkan kita adalah kapal layar mengarungi lautan energy ini, namun samudera lautan kehidupan ini berombak ganas.   Kita akan capek, lelah, galau, kehabisan daya dan pulsa, sudah berapa banyak ikhtiar, pergerakan kerja keras, semangat, motivasi, manajemen.  Semua dikerahkan namun ombak lautan sangat ganas,  kapal layar seperti berada disitu-disitu saja.

Padahal seharusnya kalau samudera lautan energy itu tenang, maka kapal pun tanpa dikayuh hanya dengan kegembiraan, niat yang baik,  itu kapal layar berjalan dengan sendirinya.   Karena SAMUDERA LAUTAN ENERGI QUANTUM sudah memelihara  seluruh RUTE PERJALANAN.  Mencukupi dan memeliharanya.  Semua sudah kekal ditetapkan olehNYA.

Apa masih tidak percaya dan yakin bahwa Allah SWT yang berkuasa atas samudera lautan energy quantum ini telah menetapkan jatah, nikmat, rute perjalanan sejak awal.  Semua sudah kekal ditetapkan.  Bergembiralah !!  Bila samudera tenang, seimbang, harmoni, maka semua berjalan sesuai pengaturan awal,  kembali pada pengaturan semula.  Semua  penuh kebahagiaan sesuai jatah masing-masing.   Gak usah dikejar, dicari, maka jatah nikmat itu datang sendiri.  Inilah KONSEP KERJA CERDAS dan IKHLAS.

Apa yang membuat samudera lautan berombak ganas  dengan ombak naik (terlalu energy berlebih, proton) yaitu:  ambisi, banyak keinginan, memaksakan diri, memaksakan orang lain, memaksakan takdir, memaksakan Tuhan, niat berlebihan dengan emosi marah, juengkel, dendam, sakit hati.   Memaksakan pokoknya saya harus jadi ketua,  saya harus beli mobil tahun ini, saya harus dan harus!

Pokoknya target tahun ini harus dicapai, walaupun harus berdarah-darah dan menderita.   Halah…

Pokoknya tahun depan saya harus jadi Direktur, walaupun harus menjual semua asset.  Ini demi nama baik….halah, maksa.

Pokoknya saya harus bisa di sekolah unggulan ini walaupun harus bayar mahal jual semua harta.  Halah…..maksa, padahal di kemudian hari,  itu pelajaran sekolahnya gak dipake, gak tahunya takdirnya lain.

Sudah berapa banyak sejak kecil kita banyak keinginan, lebay berlebihan, memaksakan diri dan siapapun, apalagi emosi marah, dendam, sakit hati, dan lain-lain yang rentan menjadikan energy proton berlebih semakin berlebih,  jadilah ombak lautan energy meninggi berombak.

Atau sebaliknya,  samudera lautan energy berombak turun sangat karena energy terlalu minus (electron),  yaitu cara berpikir dan perilaku yang kurang bergerak, kurang motivasi, kurang inisiatif, serba paranoid takut pada dirinya sendiri tidak bisa sukses, takut tidak bisa bahagia, takut masa depan nanti kurang bahagia, was-was, khawatir, cemas, gelisah, stress, tertekan (depresi) dan lain-lain yang menjadikan ombak lautan energy menjadi berombak turun.

Lahirlah konsep spiritual agama untuk INTROPEKSI, kenapa perjalanan kapal layar ini penuh penderitaan dengan ombak yang ganas sekali.   Nabinya orang Islam saja selalu intropeksi 70 x dalam sehari, padahal sekelas nabi yang ombak kehidupannya sudah harmoni.  Beliau masih tetap mengajari umatnya untuk tetap ISTIQOMAH, terus menerus melakukan INTROPEKSI kedalam.

Paguyuban Mahakosmos, SWARA KESADARAN, adalah kumpulan dari orang-orang yang  mau mengubah nasib, kembali kepada kesadaran titik nol, kembali kepada pengaturan awal, mereset cara berpikir – perilaku untuk kembali SEIMBANG,  Living in Harmony.  Caranya dengan bebersih psikoterapi spiritual. Bebersih pemikiran dan hati.

Sudah banyak yang tadinya sakit kronis luarbiasa puluhan tahun, penderitaan hidup masalah keuangan, rumah tangga, bisnis dan lain-lain,   akhirnya kembali ke PENGATURAN SEMULA.   Sembuh, mendapat jalan keluar, pertolongan tak disangka tak terduga.   Apakah itu KEAJAIBAN?

Hidup ini tidak ada keajaiban.   Memang begitu seharusnya yang terjadi kalau dari awal TIDAK MELENCENG DARI PENGATURAN SEMULA.    Kaget seperti keajaiban, karena kembali dari jalan yang gak enak ke jalan semula yang penuh keteraturan kebaikan.

Ketika mulai harmoni dalam pemikiran dan cara hidup, ternyata gubrak rejeki berdatangan buanyak sekali. Bisa jadi itulah akumulasi rejeki yang harusnya datang sepuluh tahun lalu, atau lima tahun lalu atau diwaktu sebelumnya namun tertahan karena ombak lautan kehidupan kita berombak, dan jatah jadi menjauh. Kini berdatangan seperti menumpuk dalam satu waktu.

RAHASIA KEMUDAHAN HIDUP

Dalam sebuah forum saya membuat simulasi ada seseorang berdiri dan tiga orang berdiri dihadapannya.  Orang ini haqqul yakin kalau Tuhan sudah menetapkan jatah nikmat  yang kekal yaitu ke-3 orang temannya ini adalah jatah rejekinya.  Ternyata ketika dia emosi meminta jatah tersebut dengan memaksa, doa memaksa, meminta, berkeinginan, tiba-tiba ketiga temennya itu terhuyung-huyung mundur.  Namun ketika  dia bilang pasrah, pasrah, dan merunduk, atau mundur, malah justru ketiga temennya seperti terhuyung-huyung maju kedepan seperti tertarik/tersedot.

Ingat hukum kekekalan energy,  artinya dari awal semua jatah nikmat itu kekal telah ditetapkan kepada setiap mahluk.  Gak bakalan ketuker.  Kekal dalam jarak, kekal dalam waktu, artinya kalau sudah waktunya pasti jatah nikmat itu akan turun.    Gak usah dipaksa pun jatah itu akan turun dengan sendirinya sesuai jumlah dan waktunya.  Nam un semakin dipaksa, berkeinginan meluap, emosi, maka justru semakin menjauh.

Jarak antara kita dan nasib, jatah rejeki itu adalah jarak yang kekal, tetap.    Nasib rejeki akan selalu mengikuti kita dari depan, belakang, segala penjuru atas dan bawah.    Supaya yang didepan datang, maka kita mengalah, mundur, mengalah untuk menang.  Supaya yang  diatas turun, maka  kita merunduk, sujud seperti setitik debu kepadaNYA.  Seperti memancing,  ditarik kebelakang, maka  kail yang ada ikannya akan datang pada kita.

Pasrah, ikhlas, tunduk merunduk, mengalah untuk menang, menghargai etika santun, adalah  CARA BERPIKIR (MINDSET) yang menjadikan jatah itu berdatangan sendiri tanpa diminta, sesuai apa yang telah diatur oleh Tuhan.

Bergerak tetap dinamis, semangat, tetap dalam keseimbangan gerak, motivasi, inisiatif.

Ada project, tetap dikejar, dengan semangat, inisiatif yang seimbang  namun  dalam sikap pemikiran dan hati selalu sujud merunduk, pasrah jikalau ini rejekinya maka pasti gak ketuker.

Namun kalau memaksakan,  pokoknya harus dapat project ini, harus dapat dengan segala cara.  Gak tahunya setelah didapatkan project ini dengan hutang kredit sana sini, ternyata project ini macet.  Jadilah dia menderita, ambruk.     Terlalu memaksakan.

Penderitaan kehidupan terjadi karena mengambil jatah yang bukan miliknya.  Seolah besar, wah, dahsyat, hebat, namun isinya penuh penderitaan.   Ketika prinsipnya memaksakan terlalu proton, maka semesta akan menyeimbangkan dengan memberi electron (minus) dalam kehidupannya.

Banyak orang yang terlihat kalah dalam kehidupan, kalah dalam pendidikan, akhirnya PASRAH bahwa  Tuhan itu Kaya, telah memelihara dan mencukupi, telah menetapkan jatah rejekinya  kepadaNYA.   Mindsetnya hanya demikian, dan pasrah ikhlas atas ketetapan itu.   Ternyata semua berdatangan satu persatu tanpa diminta.  Semua tidak pernah kebetulan.

Lautan  energy yang harmoni, seimbang, menjadikan tanpa dipaksa, tanpa dikayuh pun,  perahu layar akan berjalan dengan sendirinya mengikuti arus ombak yang rutenya sudah jelas ditetapkan.

Semua berjalanmengalir apa adanya, tanpa pemaksaan, emosi keinginan berlebih.  Karena sudah tahu, semua sudah kekal jatahnya.

Jatah rejeki akan semakin bertambah seiring menghidupi siapapun, anak yatim maupun yang kehidupannya jauh dibawah kita.  Bertambahlah jatahnya.

Tinggal mari kita siapkan wadah yang besar dan cantik, dengan pemikiran besar, jiwa besar dan usaha besar untuk menampung jatah rejeki yang demikian besar.

Masak sih jatah sekolam, cuma menyiapkan diri dengan wadah segelas.

Salam harmoni,

Mas kris

MIND (bahasa pikiran), SOUL (bahasa hati/jiwa), dan SPIRIT, beruntunglah bila memahami ketiganya……

Sahabatku yang selalu tercerahkan,

Ini hari benar-benar penuh dengan ucapan minta maaf, semua orang mengirim sms, inbox dan silaturahim ucapan minta maaf menyambung Ramadhan. Hingga ATM pun minta maaf, “Maaf, saldo anda belum mencukupi…..”. Dan istriku pun minta maaf “Maaf, sudah tanggal 20 nih, belum bayar listrik….”. Temen kemarin 24 jam naik bis ke jawa tengah, biasanya cuma 9 jam, karena sepanjang jalan banyak permintaan maaf “Maaf, jalan sedang diperbaiki dalam rangka menyambut mudik lebaran.”

Seringkali banyak temen cerita, bahkan juga pengalaman sendiri.

Ini kate temen yang pengusaha sewa truk, alat berat: “Mas, saya beberapa minggu di kantor, mikirin semua urusan kantor, heran…. kok jadi banyak masalah, order seperti jalan di tempat?, Tetapi kalau saya jalan-jalan keliling saudara, keluar kota untuk refreshing selama semingguan lebih untuk melupakan sejenak urusan. Kok ya, omzet saya meningkat, semuanya lancar-lancar jaya saja…..kenapa ya?

Temenku yang bisnis showroom mobil juga begitu, setelah tahu rahasianya, omzetnya meledak selama beberapa tahun ini. Penjualan meningkat di tiap cabangnya. Orang menyangka dia pekerja keras luarbiasa, gak tahunya di kantor cuma ngobrol menerima konseling, membantu orang lain. Dan kalau keluar kantor, kerjaannya cuma menolong orang, ibadah taat, jalan-jalan, jarang mikirin bisnisnya…… Kok bisa ya?

Dulu tahun 199an ketika jadi suleman (salesman) dan bertemen dengan rekan sejawat. Pernah mengalami “booming penjualan”, juga temen-temen yang saya kenal. Penghasilan mereka sebulan saat itu minimum 15 jutaan hingga 75 jutaan/sebulan. Banyak orang memuji mereka karena dikira hebat luarbiasa kerja kerasnya. Mereka pun menunjukkan JAGA IMAGE, pake dasi, pake jas, pura-pura sibuk luarbiasa. Namun saya tahu persis…pekerjaannya pagi hanya buat perencanaan, lalu menghilang blasss. Mau tahu kemana….. main ke Mall, tempat hiburan, menolong orang, dan ada yang mangkal di mesjid terkenal. Jadi saya tahu, kalau nyari orang ini, ya ke mesjid saja, pasti ada dia lagi kongkow.

Tetapi kok bisa ya rejeki berdatangan sendiri……

Banyak kisah lain, maklum terminat curhat ribuan orang…….

Bro and Sis yang saya sayangi, hingga hati saya kuberikan kepadamu.

SEMUA TIDAK PERNAH KEBETULAN.

KERJA KERAS itu wajib, namunya mahluk memiliki jasmani, ya olahragalah bergeraklah dinamis.

Kepingin punya mobil, ya bergeraklah bekerja keras senilai MOBIL. Kepingin punya rumah, ya bergeraklah keras senilai RUMAH, dan seterusnya.

Mau dapat 100, ya bergerak 100.

Namun kalau sudah bergerak 100, dapatnya dibawah itu, atau lebih fatal lagi sampai MINUS alias berhutang. Nah ini yang mesti dikoreksi…..

SEHARUSNYA, bergerak 10 dapatnya 1.000.000 alias terjadi lompatan energi, kerennya dibilang QUANTUM. Inilah yang disebut KERJA CERDAS.

Kerja cuma SATU, hasilnya SEPULUH, SERATUS BAHKAN SERIBU.

Semua tidak pernah kebetulan, kerja cerdas adalah belajar memahami sistem semesta bekerja, akibat pasti ada sebabnya.

Kita memiliki MIND (otak-pikiran), SOUL (jiwa/hati/batin), dan SPIRIT.

ketiganya menggerakkan hal yang berbeda dalam urusan dunia akhirat. Pahami ketiganya dengan seksama dan benar.

MIND (otak-pikiran) adalah kumpulan pemikiran yang telah kita serap, download transfer sejak kita dalam kandungan orangtua hingga segede dan seimut-imut saya ini. Ibarat kaset rekaman, tadinya yang kosong melompong, maka dibilang bersih tak berdosa. Apa yang dipikirkan orangtua sejak awal pernikahan, misalnya ketika berhubungan intim kepingin anaknya kelak berpikiran seorang Doktor, Insinyur, sholeh, pengusaha ataupun, maka akan menarik pemikiran-pemikiran dimaksud yang jumlahnya demikian banyak dari orang-orang sebelumnya (baca tulisan REINKARNASI PEMIKIRAN episode 1-4).

Rekaman pikiran akan bertemu dengan yang sama pemikirannya. Jadi semua gak ada yang kebetulan. Seorang yang mikirnya bola terus, ya pasti ketemunya temen-temen atau komunitas bola. Seorang yang mikirnya kasus rumah tangganya meyuyu, maka ketemunya temen-temen senasib sependeritaan. Seorang yang mikirnya bisnis meyuyu, maka ketemunya temen-temen yang seneng berbisnis, komunitas bisnis, gak jauh dari duit.

Seorang yang mikirnya sosal meyuyu, maka ketemunya ya komunitas sosial.

Inilah yang disebut HUBUNGAN ANTAR SESAMA MANUSIA, pertemuan yang tidak pernah kebetulan.

Ketika berpikir, andaikata punya cowok berkumis beberapa helai, dan terus memikirkan itu. Maka dia akan ketemu dengan semua laki-laki sepanjang perjalanannya dengan model yang kayak begitu.

Makanya hati-hatilah berpikir, karena SEGMENTASI PEMIKIRAN akan berimbas kepada siapa yang kelak akan bertemu.

Ketika seorang pedagang, selalu berpikiran murah, murah, murah, maka ketemunya adalah semua pelanggan yang maunya murahan.

Ketika seorang pebisnis, memikirkan usaha gratisan, maka yang datang dan ketemunya adalahj segmen pasar yang senang gratisan.

Sahabat, kalau saya sih, pria mahal, pria exclusive, he..he..he..

Pikiran sangat berpengaruh kepada pertemuan dengan sepemikiran, mengelolanya maka akan bisa mempengaruhi pemikiran orang lain. Pemikiran juga berimbas kepada penyakit (psikologis) yang dideritanya.

Jadi hati-hatilah berpikir, berpikirlah yang positif yang baik dan terarah. Belajarlah mulai sekarang membuat SEGMENTASI PEMIKIRAN anda sendiri. Nanti kalau tidak, bisa dosa, masuk neraka, alias keruwetan kehidupan. Ketemunya selalu dengan situasi, orang-orang, lingkungan yang sesuai pemikiran Anda sendiri….

Berikutnya adalah SOUL (jiwa/hati/batin), inilah si JERNIH, alias inti pemikiran, orang-orang banyak menyebutnya diri sendiri. Maka ketika siapapun bisa mengalahkan pikirannya diatas, melenyapkan, maka muncullah kejernihan berpikir DIRINYA SENDIRI.

Nah, cerita diatas, kok ya banyak keajaiban ketika hepi jalan-jalan, melepaskan pemikiran rumit kepada pekerjaannya, lha malah rejeki berdatangan. Inilah rahasianya.

Ketika Anda sedang tidak mikir, alias bengong melompong, alias MELONGO tidak mikir apa-apa, maka SANG SOUL / HATI ini bekerja.

Seseorang yang setiap hari melintas melihat sebuah gedung perusahaan, dari kecil hingga dewasa. HANYA MELIHAT MEMANDANG. Gak tahunya puluhan tahun kemudian dia bekerja di Gedung perusahaan itu.

Sesuatu yang kita lihat terus menerus dan karena kebiasaan setiap hari melihatnya tanpa memikir, maka HATI/SOUL yang bekerja merekamnya. Jadilah suatu kejadian kita di masa mendatang.

Selalu melihat orang-orang beruntung, dan karena keseringan jadi hal biasa melihat hal tersebut, otomatis gak pake mikir lagi. Maka SOUL/HATI nya yang bekerja merekam kejadian tersebut, jadilah dia kelak selalu beruntung.

Seorang Bapak membawa anak TK-nya selalu ke kampus Universitas Indonesia. Setiap minggu, berjalan-jalan ke sana. Suatu saat, penglihatan kepada kampus ini akan terekam di SOUL/HATI nya, jadilah kelak dia kuliah di UI.

Seorang yang belum punya rumah, selalu jalan-jalan melihat rumah, memandangnya. Lama-kelamaan pasti akan memandang TANPA BERPIKIR, yang ada hanyalah RASA SENANG memandangnya. Kalau itu terekam, maka bisa jadi orang tersebut dalam waktu bisa singkat, cepat atau lambat akan memiliki rumah seperti itu adanya.

Intisarinya adalah HATI-HATI MEMANDANG APAPUN. Ketika memandang sesuatu gak pake mikir, maka HATI yang AKTIF. Maka terjadilah kejadian di masa mendatang persis seperti apa yang pernah dilihatnya.

Inilah makna berkumpullah, bergaullah dengan orang-orang sholeh, orang yang baik, positif, semua yang serba positif.

Inilah kenapa sholat tahajudnya kaum Islam banyak yang mengatakan kalau rutin sholat tahajud maka hajatnya pasti terkabul. Karena ketika sholat malam, dan konon yang palng afdol adalah seperti malam sekitar jam 3 pagi. Maka ketika bangun saja, saat itu pikirannya sedang kosong melompong, saat itu SOUL/HATI nya MUNCUL aktif. Maka apa yang dibawa saat MELOMPONG itu, maka terjadillah.

Maka hati-hatilah saat BENGONG, kata orangtua nanti KESAMBET. Karena kalau punya kasus kehidupan yang menumpuk, saking mumetnya maka tanpa sadar dibawa BENGONG. Maka terjadilah kemudian kasus itu makin bertambah, dan terus menerus sepanjang hidupnya. Bahkan banyak yang maaf “gangguan kejiwaan”, gara-gara kasusnya dibawa bengong.

Inilah kenapa kita harus membiasakan berpikir baik dan positif, serta futuristik. Misalnya berpikir jalan kehidupan itu selalu mudah, aku ini orang paling beruntung, rejeki selalu mencariku, uang selalu berdatangan sendiri, jodohku mudah, dan lain-lain. Pemikiran yang terus menerus kelak menjadi kebiasaan berpikir seperti itu.

Kebiasaan berpikir yang terjadi karena ratusan bahkan ribuan atau jutaan kali memikirkan pemikiran tersebut, inilah HAKIKAT WIRID bagi kaum Islam untuk membentuk POLA PIKIR, SANGKAAN, MINDSET. Karena Allah ada dalam sangkaan, pola pikir tersebut.

Kebiasaan berpikir dan menjadi SANGKAAN, POLA PIKIR, maka inilah yang tanpa mikirpun akan keluar. Inilah BAHASA HATI. Bahasa yang sudah keluar dari SOUL/HATI tanpa mikir, maka terjadilah kejadian kemudian sesuai BAHASA HATI.

Kalau gak percaya, coba deh kalau orang curhat……itu keluar cerocosan yang begitu saja mengalir, lancar, padahal GAK PAKE MIKIR. Namun itu mulut, nyerocos aja. Coba deh lihat maaf orang gila “nyerocos aja” gak pake mikir.

Artinya, pantas saja kena kasus, lha sudah menjadi BAHASA HATI.

Banyak cara untuk membiasakan menggunakan bahasa hati, dan itu saya sharingkan dalam pelatihan atau pendalaman di paguyuban. Bagaimana mengelola hati untuk hal-hal atau kejadian yang baik.

Kata orang sains Quantum yang saya kaji, ternyata benar bahwa pemikiran menggerakkan energi dan partikel. Dan semakin berpikir dalam, terlebih menggunakan SOUL/HATI nya maka menggerakkan energi semakin luarbiasa, lompatan luarbiasa, inilah yang disebut QUANTUM. Mempercepat kejadian, percepatan rejeki, percepatan nikmatNya.

SOUL/HATI menggerakkan lautan energi Quantum yang ada dalam diri dan semesta alam.

Berikutnya adalah SPIRIT, inilah ruh yang menghidupan badan kita. DIA dibalik ini semua, makanya sains Quantum pun tidak akan pernah ketemu mengkaji unsur terkecil kehidupan. Semakin dicari tahu semakin terkecil selalu saja ada dimensi, ruang, dan kehidupan.

TUHAN tidak sama dengan ciptaanNYA. Tidak menyerupai apa yang bisa dilihat, didengar, dengan wujud apapun baik energi dan partikel terkecil pun.

Dan SPIRIT inilah bagian dariNYA, sepercik tetesanNYA yang menghidupi tiap manusia. Berasal dari DIA dan pasti kembali kepadaNYA. Nah, tinggal kita SANG SOUL apakah mau sadar untuk menemui SANG SPIRIT. Karena SPIRIT ini adalah dimensi dibalik energi, black hole. Tentu SANG SOUL harus melepaskan diri dari kemelekatan apapun, energi apapaun.

Kelak bila SANG SOUL bisa melepas kemelakatan dari energi (emosi, passion, hawa nafsu berlebih), maka akan SIRNA, dan jadilah SPIRIT, tiada bedanya.

PercikanNYA, SPIRIT akan kembali kepada SUMBER SEGALANYA, ALLAH SWT sebutan lisanku.

SPIRIT akan bertemu dengan saudara-saudara SPIRIT lain yang menghidupi badan yang lain, bumi dan langit.

Salam kesadaran dan harmoni,

mas kris